Ambon City of Music: Komitmen Berkelanjutan untuk Keunggulan Budaya Dunia

TRISULAMALUKU.COM, Ambon, 21 Januari 2025 – Branding Ambon City of Music sebagai bagian dari UNESCO Creative Cities Network (UCCN) terus diperkuat oleh Ambon Music Office (AMO). Setelah sukses menyerahkan laporan pertanggungjawaban ke UNESCO pada Juni 2024, langkah-langkah strategis untuk mempertahankan status ini tetap berlanjut, menunjukkan komitmen kuat Ambon dalam mengembangkan kota berbasis budaya musik.

Direktur AMO, Ronny Loppies, menjelaskan bahwa laporan yang diserahkan terbagi menjadi dua bagian utama, yaitu kontribusi kota kreatif terhadap implementasi UCCN dan kontribusi kota kreatif terhadap pembangunan berkelanjutan, selaras dengan Deklarasi MONDIACULT 2022.

“Laporan ini menjawab berbagai pertanyaan penting terkait kontribusi Ambon City of Music terhadap program global, inisiatif terbaik yang telah dilakukan, kerja sama antar kota, serta rencana aksi untuk empat tahun mendatang. Kami juga menyoroti langkah-langkah pemulihan dari dampak pandemi COVID-19,” terang Loppies.

Menjawab Tantangan Global dengan Musik dan Lingkungan
Salah satu inovasi unggulan yang menjadi perhatian adalah program Sound of Green (SoG). Program ini mengintegrasikan musik dengan isu lingkungan untuk menciptakan dampak positif pada berbagai sektor, termasuk pendidikan, literasi, infrastruktur seni, dan perubahan iklim.

“Sound of Green adalah bukti bahwa musik dapat menjadi kekuatan transformatif dalam mendukung pembangunan berkelanjutan. Program ini menggabungkan seni dan aksi lingkungan, menciptakan harmoni antara budaya dan keberlanjutan,” jelasnya.

Laporan tersebut juga mencakup jaminan terhadap hak-hak budaya di Kota Ambon, seperti kepemilikan, identitas, kesetaraan gender, adaptasi digitalisasi, serta inklusivitas dalam pendidikan seni. Perlindungan dan pelestarian warisan budaya juga menjadi prioritas, terutama dalam konteks perubahan iklim dan masa krisis.

Ambon dalam Kluster Kreatif Internasional
Loppies menambahkan bahwa partisipasi internasional menjadi kekuatan besar bagi Ambon City of Music. Kolaborasi lintas kluster kreatif dalam skema UCCN telah memperkuat posisi Ambon sebagai kota budaya yang berpengaruh di dunia.

“Keterlibatan aktif dalam kluster musik dan jaringan kota kreatif lainnya menunjukkan bahwa Ambon tidak hanya fokus pada pengakuan lokal, tetapi juga berperan dalam forum global untuk memperkuat identitas budaya melalui musik,” ujarnya.

Menuju Evaluasi 2027
Dengan pengakuan dari UNESCO sejak 2019, status Ambon City of Music akan dievaluasi kembali pada tahun 2027. Untuk itu, AMO berharap semua pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha, memberikan dukungan penuh guna menjaga keberlanjutan dan relevansi program-program kreatif ini.

“Ambon City of Music bukan hanya sebuah branding, tetapi juga tanggung jawab bersama untuk membangun kota yang berkelanjutan dengan daya ungkit budaya musik. Dengan terus berinovasi dan berkolaborasi, kami optimis bahwa Ambon dapat mempertahankan status ini dan menjadi inspirasi bagi kota-kota lain di dunia,” pungkas Loppies.

Melalui visi besar ini, Ambon tidak hanya menjadi pusat budaya musik, tetapi juga model keberlanjutan yang harmonis, membuktikan bahwa budaya dan lingkungan dapat berjalan beriringan menuju masa depan yang lebih baik. (*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed